Blog informasi seputar dunia pendidikan

Sabtu, 02 April 2016

Berapa Usia Ideal Anak Masuk Pondok Pesantren?

 

Pendidikan sejak dini merupakan hal yang penting dan sudah dipersiapkan para orangtua untuk perkembangan anak-anaknya. Menjadi pertimbangan para orangtua untuk memberikan beragam pendidikan yang memadai. Terutama memilih lembaga pendidikan. Salah satunya adalah pondok pesantren. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang menerapkan pendidikan anak untuk tinggal di pemondokan jauh dari orangtuanya.Pemondokan pesantren juga mengharuskan anak-anak belajar mandiri, dengan mengurus segala keperluannya sendiri. Kapan idealnya seorang anak masuk pesantren, memang tidak ada standar yang baku. Boleh sejak usia SD, tetapi tidak sedikit yang mengatakan lebih efektif bila mulai sejak usia SMP dan SMA. Namun menurut Elvi Andriani MSi, Psikolog dari Aliva Konsultan, yang mana saja boleh, asalkan prinsipnya tidak membuat anak menjadi tertekan, terpaksa atau terbuang. Jadi yang paling utama adalah bagaimana memberi motivasi yang benar kepada anak, bahwa dirinya akan menjadi orang hebat bila masuk pesantren.

Di zaman dahulu memang ada beberapa orangtua yang bila melihat anaknya bandel, hukumannya adalah di sekolahkan ke pesantren. Ini adalah cara berpikir zaman dulu. Sekarang tentu sudah tidak lagi. Justru pesantren adalah pusat anak yang berprestasi gemilang, serta tempat untuk mendapatkan ilmu dan peradaban.

Kenyataannya, begitu banyak pesantren di negeri ini yang melahirkan cendekiawan, ilmuwan, ulama dan bahkan pimpinan negara. Semua membuktikan bahwa pesantren bukanlah lembaga pendidikan kelas dua. Sebaliknya, justru pesantren adalah lembaga pendidikan kelas satu yang sudah terbukti baik dan dapat menjawab tantangan zaman.

Memang tidak semua pesantren berkualitas, di sela-sela ramainya pesantren. Harus diakui masih ada beberapa yang agak tertinggal, kurang berkembang atau mengalami kendala internal. Tetapi yang kasusnya begini tidak mengurangi citra pesantren secara keseluruhan. Masih banyak pesantren yang berkualitas, mengajarkan 3 bahasa, menghasilkan lulusan terbaik, dengan hati Makkah dan otak Jerman.

Di usia berapa idealnya anak siap sekolah ke pesantren, tergantung pada si anak sendiri. Kita ketahui kemampuan anak-anak berbeda-beda. Maka kesiapannya meliputi kesiapan fisik, mental, emosi dan jiwa sosial mereka. Jadi tinggal bagaimana kita bisa memberi motivasi kepada anak. Jangan sampai anak kita masuk pesantren dengan terpaksa. Paksaan adalah sesuatu yang harus dihindari. Sebab akan membuat mental anak menjadi lemah. biasakan untuk berdiskusi dan tukar pikiran dengan anak, jangan terbiasa menujukkan kekuasaan di depan anak. Jadikan anak sebagai sahabat, bukan orang yang siap ditindas.

Tujuan para orangtua memilihkan pendidikan pesantren untuk anaknya, tergantung pada tujuan orangtua. Pertama, mungkin agar prestasi anak baik, moral dan pendidikan dasar agamanya juga kuat. Ada juga orangtua bertujuan memasukkan anak ke pesantren karena tidak mampu mengurus sang anak. Maka kalau anda mahir memberi motivasi yang baik, justru anak anda sendiri yang ribut minta masuk pesantren. Seharusnya yang muncul dalam benaknya, pesantren adalah sekolah idaman yang jadi impian dan bukan penjara suci tempat orang buangan.

Mungkin suatu ketika jauh sebelum ada wacana anda memasukkan anak ke pesantren, ajaklah berwisata ke sana. Kenalkan kepada anak bahwa di pesantren itu tiap anak akan menjadi orang besar di kemudian hari. Buktikan juga dengan berziarah kepada tokoh-tokoh yang sudah sukses, di mana dahulu mereka belajar di dalam pesantren. Dengan cara seperti itu lebih elegan dan manusiawi, ketimbang main paksa kepada anak, yang nantinya anak akan merasa tertekan.

Ada juga pendapat yang menyatakan jangan asramakan anakmu sebelum usianya lebih dari 12 tahun. "Anak-anak di bawah usia 12 tahun gelombang otaknya harus dominan gelombang Alpha. Mereka harus lebih banyak bermain, bergembira, dan belajar dengan cara yang menyenangkan serta sering mendapat pelukan dari orangtuanya. Pilihlah sekolah yang tidak terlalu banyak memberikan PR (pekerjaan rumah)," jelas dosen psikologi USU ini.

Anak-anak di bawah usia 12 tahun masih mudah depresi menghadapi lingkungannya. Pada masa saat ini ia harus mendapat pelukan dari orangtuanya. Maka disarankan pada orangtua untuk selalu memberikan pelukan pada anak yang sedang mengalami masalah dan depresi.

Niat baik orangtua yang mengirimkan anaknya ke asrama atau pesantren sebelum usianya 12 tahun kemungkinan besar akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak itu di masa depan. Boleh jadi ia hebat saat ini, boleh jadi ia terlihat gembira. Tetapi di masa tua peluang menjadi "trouble makernya" sangatlah besar.


 
Share:

0 komentar:

Postingan Populer