Pontianak (Pendis) - Berbicara tentang pendidikan, sebenarnya
berbicara tentang guru. Guru merupakan unsur penting di dalam
keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan
guru untuk meningkatkan mutu dan kualitas peserta didik harus
diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Demikian disampaikan Chundasah
dalam sambutan laporan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru PAI pada Sekolah Angkatan 8, 29-31 Maret 2016 di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Peningkatan kompetensi guru merupakan sebuah keniscayan. Guru yang
profesional akan menghasilkan pembelajaran yang bermutu. Dan indikasi
pembelajaran yang bermutu adalah lulusan yang berkualitas", ujarnya pada
Selasa, (29/03).
Kegiatan ini, menurutnya sangat penting karena merupakan kegiatan
pendalaman, evaluasi, dan pembekalan kepada peserta bagaimana membuat
disain pembelajaran yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan
peraturan yang berlaku perspektif Kurikulum 2013. Karenanya, dia
berharap kepada peserta agar serius dan tidak sering meninggalkan ruang
kegiatan, sehingga bisa menyerap semua informasi-informasi dari para
narasumber untuk menambah pengetahuan.
Sementara itu, Kabid PAKIS, H. Wildan, mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyambut dengan baik dan berterima kasih atas diselenggarakannya kegiatan peningkatan kompetensi ini di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Sebagai sohibul bait kami mengucakan selamat datang, terutama
kepada bapak ibu dari Ditjen Pendis. Kami mengucapkan terima kasih atas
dialokasikannya kegiatan peningkatan kompetensi GPAI di
Kalimantan Barat, karena terus terang, kami mencita-citakan suatu
kegiatan yang muluk-muluk dan idealis. Tapi ketika menyusun program,
ujung-ujungnya terbentur dengan anggaran", ujarnya pada Selasa, (29/03).
Karenanya pada kesempatan ini, Kabid PAKIS mengharapkan
agar para peserta kegiatan peningkatan kompetensi ini mengikutinya
dengan serius dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab menurutnya, ini
merupakan kesempatan yang baik, di mana pada tahun yang sama (TA. 2016)
kegiatan semacam ini tidak tercover di dalam DIPA Kanwil.
"Terus terang untuk tahun 2016 di DIPA kami
tidak ada alokasi anggaran yang cukup untuk mengundang bapak-ibu.
Makanya, mumpung ada kesempatan emas ini, agar diikuti secara maksimal.
Akan rugi jika tidak dimanfaatkan", tegasnya.
Di akhir sambutan, Kabid menyampaikan salam dan permohonan maaf
Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. Karena pada saat yang
bersamaan Kakanwil harus menghadiri beberapa kegiatan, baik yang
diselenggarakan oleh Kanwil maupun pusat.
"Pada saat yang bersamaan, di kanwil juga sedang ada kegiatan sosialisasi BOS dan peningkatan kompetensi yang diselenggarakan oleh Subdit PAI pada SMA. Jadi mohon maaf bilamana kurang maksimal dalam pelayanan kami. BOS, meskipun
sudah berjalan lama, tapi kenyataannya masih banyak terjadi kekurangan
di sana sini. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas perkenannya
Kalbar menjadi tuan rumah", pungkasnya.
H. Nifasri, Kasubdit PAI pada SMP, mewakili Direktur PAI dalam
sambutannya menyatakan bahwa guru merupakan sebuah profesi yang mulia
karena, di tangan merekalah masa depan bangsa ditentukan. Dalam
diskursus pendidikan guru adalah pilar utama.
"Guru yang ideal bukan sekedar guru yang memenuhi syarat-syarat
teknik, seperti pintar, pandai, atau pakar di bidang ilmu yang dimiliki,
jauh lebih penting dari itu semua, guru harus bisa menempatkan dirinya
sebagai "agent of change", terang Nifasri (29/03).
Senada dengan Chundasah, Nifasri menyatakan bahwa peningkatan kompetensi guru PAI saat
ini merupakan sebuah keharusan untuk dilaksanakan. Dan menurutnya,
Kalimantan Barat memang sudah menjadi salah satu bidikan program, serta
disupport dalam kaitan peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru. Hal
ini dikarenakan Kalimantan Barat merupakan wilayah yang berbatasan
langsung dengan negara asing, yaitu Malaysia.
"Kalimantan Barat ini memang menjadi bidikan kami untuk peningkatan
kualifikasi dan kompetensi. Tahun 2015 yang lalu kita jadikan wilayah
sasaran visiting, tepatnya kabupaten Kayong Utara. Kita kirim guru PAI ke sana untuk melakukan sosialisasi Kuirkulum 2013. Bahkan bantuan MGMP juga kita alokasikan ke Kalbar. Beasiswa kualifikasi juga kita alokasikan di Kalbar, di STIT Singkawang, IAIN Pontianak, STIT Putussibau, dan STAI Maarif Sintang".
Ini artinya, pemerintah sudah melihat bahwa ternyata PAI mempunyai peran sangat strategis dan sangat penting. Dan saat ini, betapa perhatian pemerintah terhadap peningkatan mutu guru PAI pada umumnya sangat besar, khususnya bagi guru PAI SMP agar
senantiasa meningkat kualitas dan kompetensinya, sehingga mampu
melakukan pembelajaran yang baik, menyenangkan, dan mampu menjadikan
peserta didik tertarik mengikuti pembelajaran PAI. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di sekolah. Sebab selama ini, PAI menjadi sorotan banyak kalangan, pelajar tawuran yang disalahkan GPAI, pejabat korupsi yang disalahkan GPAI.
Kemudian, terkait pelaskanaan kegiatan peningkatan kompetensi ini,
Kasubdit menyatakan bahwa target yang ingin dicapai adalah (1)
memberikan pemahaman kepada GPAI tentang
metodologi pembelajaran perspektif Kurikulum 2013; (2) memberikan
pemahaman tentang pembuatan media pembelajaran berbasis ICT;
(3) pemahaman, pemantapan, dan penguasaan tentang penialian dan
evaluasi, dan; (4) diharapkan peserta mampu membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Terakhir, Kasubdit berharap, GPAI harus di depan dan menjadi lebih percaya diri. GPAI harus hebat dalam semua hal, dalam bersikap, berperilaku, pergaulan, dan mampu menjadi tokoh di masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar