Blog informasi seputar dunia pendidikan

Sabtu, 02 April 2016

GURU PILAR UTAMA PENDIDIKAN


Foto

Pontianak (Pendis) - Berbicara tentang pendidikan, sebenarnya berbicara tentang guru. Guru merupakan unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru untuk meningkatkan mutu dan kualitas peserta didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Demikian disampaikan Chundasah dalam sambutan laporan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru PAI pada Sekolah Angkatan 8, 29-31 Maret 2016 di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Peningkatan kompetensi guru merupakan sebuah keniscayan. Guru yang profesional akan menghasilkan pembelajaran yang bermutu. Dan indikasi pembelajaran yang bermutu adalah lulusan yang berkualitas", ujarnya pada Selasa, (29/03).

Kegiatan ini, menurutnya sangat penting karena merupakan kegiatan pendalaman, evaluasi, dan pembekalan kepada peserta bagaimana membuat disain pembelajaran yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan peraturan yang berlaku perspektif Kurikulum 2013. Karenanya, dia berharap kepada peserta agar serius dan tidak sering meninggalkan ruang kegiatan, sehingga bisa menyerap semua informasi-informasi dari para narasumber untuk menambah pengetahuan.

Sementara itu, Kabid PAKIS, H. Wildan, mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyambut dengan baik dan berterima kasih atas diselenggarakannya kegiatan peningkatan kompetensi ini di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Sebagai sohibul bait kami mengucakan selamat datang, terutama kepada bapak ibu dari Ditjen Pendis. Kami mengucapkan terima kasih atas dialokasikannya kegiatan peningkatan kompetensi GPAI di Kalimantan Barat, karena terus terang, kami mencita-citakan suatu kegiatan yang muluk-muluk dan idealis. Tapi ketika menyusun program, ujung-ujungnya terbentur dengan anggaran", ujarnya pada Selasa, (29/03).

Karenanya pada kesempatan ini, Kabid PAKIS mengharapkan agar para peserta kegiatan peningkatan kompetensi ini mengikutinya dengan serius dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab menurutnya, ini merupakan kesempatan yang baik, di mana pada tahun yang sama (TA. 2016) kegiatan semacam ini tidak tercover di dalam DIPA Kanwil.

"Terus terang untuk tahun 2016 di DIPA kami tidak ada alokasi anggaran yang cukup untuk mengundang bapak-ibu. Makanya, mumpung ada kesempatan emas ini, agar diikuti secara maksimal. Akan rugi jika tidak dimanfaatkan", tegasnya.

Di akhir sambutan, Kabid menyampaikan salam dan permohonan maaf Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. Karena pada saat yang bersamaan Kakanwil harus menghadiri beberapa kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh Kanwil maupun pusat.

"Pada saat yang bersamaan, di kanwil juga sedang ada kegiatan sosialisasi BOS dan peningkatan kompetensi yang diselenggarakan oleh Subdit PAI pada SMA. Jadi mohon maaf bilamana kurang maksimal dalam pelayanan kami. BOS, meskipun sudah berjalan lama, tapi kenyataannya masih banyak terjadi kekurangan di sana sini. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas perkenannya Kalbar menjadi tuan rumah", pungkasnya.

H. Nifasri, Kasubdit PAI pada SMP, mewakili Direktur PAI dalam sambutannya menyatakan bahwa guru merupakan sebuah profesi yang mulia karena, di tangan merekalah masa depan bangsa ditentukan. Dalam diskursus pendidikan guru adalah pilar utama.

"Guru yang ideal bukan sekedar guru yang memenuhi syarat-syarat teknik, seperti pintar, pandai, atau pakar di bidang ilmu yang dimiliki, jauh lebih penting dari itu semua, guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai "agent of change", terang Nifasri (29/03).

Senada dengan Chundasah, Nifasri menyatakan bahwa peningkatan kompetensi guru PAI saat ini merupakan sebuah keharusan untuk dilaksanakan. Dan menurutnya, Kalimantan Barat memang sudah menjadi salah satu bidikan program, serta disupport dalam kaitan peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru. Hal ini dikarenakan Kalimantan Barat merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu Malaysia.

"Kalimantan Barat ini memang menjadi bidikan kami untuk peningkatan kualifikasi dan kompetensi. Tahun 2015 yang lalu kita jadikan wilayah sasaran visiting, tepatnya kabupaten Kayong Utara. Kita kirim guru PAI ke sana untuk melakukan sosialisasi Kuirkulum 2013. Bahkan bantuan MGMP juga kita alokasikan ke Kalbar. Beasiswa kualifikasi juga kita alokasikan di Kalbar, di STIT Singkawang, IAIN Pontianak, STIT Putussibau, dan STAI Maarif Sintang".

Ini artinya, pemerintah sudah melihat bahwa ternyata PAI mempunyai peran sangat strategis dan sangat penting. Dan saat ini, betapa perhatian pemerintah terhadap peningkatan mutu guru PAI pada umumnya sangat besar, khususnya bagi guru PAI SMP agar senantiasa meningkat kualitas dan kompetensinya, sehingga mampu melakukan pembelajaran yang baik, menyenangkan, dan mampu menjadikan peserta didik tertarik mengikuti pembelajaran PAI. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di sekolah. Sebab selama ini, PAI menjadi sorotan banyak kalangan, pelajar tawuran yang disalahkan GPAI, pejabat korupsi yang disalahkan GPAI.

Kemudian, terkait pelaskanaan kegiatan peningkatan kompetensi ini, Kasubdit menyatakan bahwa target yang ingin dicapai adalah (1) memberikan pemahaman kepada GPAI tentang metodologi pembelajaran perspektif Kurikulum 2013; (2) memberikan pemahaman tentang pembuatan media pembelajaran berbasis ICT; (3) pemahaman, pemantapan, dan penguasaan tentang penialian dan evaluasi, dan; (4) diharapkan peserta mampu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Terakhir, Kasubdit berharap, GPAI harus di depan dan menjadi lebih percaya diri. GPAI harus hebat dalam semua hal, dalam bersikap, berperilaku, pergaulan, dan mampu menjadi tokoh di masyarakat.


 
Share:

0 komentar:

Postingan Populer