Dalam rangka mewujudkan data EMIS yang
valid, Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Ditjen Pendidikan Islam
menggelar kegiatan Validasi dan Verifikasi Data Madrasah dan Pendidikan
Keagamaan Islam. Kegiatan ini berlangsung di Batam pada 30 Nopember s.d.
2 Desember 2016. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengelola data EMIS yang meliputi Bidang Pendidikan Madrasah, Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Bidang PAI pada Kanwil Kemenag Propinsi, PINMAS dan Ditjen Pendidikan Islam Pusat.
Dalam kegiatan ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Prof. Dr. Moh. Ishom Yusqi, MA berkesempatan memberikan pengarahan
sekaligus membuka kegiatan Validasi dan Verifikasi Data Madrasah dan
Pendidikan Keagamaan Islam tersebut pada Rabu (30/11/16). Dalam
arahannya, Ishom kembali mengingatkan akan pentingnya data EMIS.
Di hadapan para Kepala Seksi Sistem Informasi dan operator data EMIS yang merupakan garda terdepan dalam pengelolaan data EMIS, Ishom menegaskan 2 (dua) aspek pentingnya data EMIS, yaitu aspek perencanaan dan aspek serapan anggaran.
"Perencanaan tanpa data, seperti mimpi di siang bolong, tanpa data
program pendidikan Islam hampa," tutur orang nomor satu di jajaran
Sekretariat Ditjen Pendis ini.
Ishom pun menambahkan "Data valid maka perencanaan Pendis solid, akan
berdampak pada penganggaran yang akurat. Rentetannya sangat jelas.
Penganggaran yang benar, tepat, tidak berlebih, tidak kurang, akan
melahirkan pertanggungjawaban yang benar".
Berkaitan dengan serapan anggaran, Ishom mempertanyakan "Kenapa tiap
tahun suka sisa banyak anggarannya. Ini siapa yang salah, kalau ini
dirunut akan sampai kepada persoalan data".
Sesditjen Pendis mencontohkan terkait besarnya sisa anggaran "Tahun
kemarin (2015), sekitar 6 T tidak dapat dicairkan untuk belanja pegawai.
Tahun 2016 ada sekitar 5,8 T tidak terserap. Sekarang pun untuk
tunjangan profesi 1,3 T belum terserap, padahal sudah menjelang akhir
tahun, tinggal beberapa hari lagi".
Senada dengan Sesditjen Pendis, Kepala Kanwil Kemenag Propinsi
Kepulauan Riau, Drs. H. Marwin yang hadir dalam pembukaan kegiatan
tersebut, menyampaikan bahwa data sangat penting, sebab kalau tidak
valid maka berpengaruh kegiatan yang lain, contohnya bantuan, berapa
jumlah siswanya, jumlah lembaganya, itu harus ada datanya.
"Apalagi sekarang pendataaan sudah didukung teknologi infomasi, ada
telepon, sms, jaringan internet, pokoknya sarana prasarananya sudah
lengkap, bandingkan dengan dulu yang hanya pakai surat," ungkap orang
nomor satu di lingkungan Kanwil Kemenag Propinsi Kepri ini.
Dalam kesempatan ini, diumumkan para pemenang "EMIS Award" atas capaian kinerja terbaik dalam pendataan EMIS Pendidikan Madrasah dan Pendidikan Keagamaan Islam Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari kategori data EMIS Pendidikan Madrasah terpilih Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Barat. Untuk kategori data EMIS Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren diraih oleh Kanwil Kemenag Propinsi Sulawesi Utara. Sedangkan dari kategori data EMIS PAI diraih
oleh Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Barat. Sekretaris Ditjen Pendis dan
Kepala Kanwil Kemenag Propinsi Kepulauan Riau berkenan menyerahkan
hadiah berupa plakat sebagai wujud apresiasi kepada perwakilan peraih
kinerja terbaik tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar