Blog informasi seputar dunia pendidikan

Sabtu, 25 Februari 2017

PROGRAM ORANG TUA ASUH MI. NURUL FALAH MUNCUL - SERPONG


Di tengah keterbatasan dalam mengembangkan madrasah, muncul pemikiran dan langkah-langkah inovatif yang menjadi solusi alternatif dalam menghadapi kesulitan tersebut. Apa yang dilakukan oleh Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Falah Muncul Kecamatan Serpong menunjukkan hal tersebut. Menghadapi keterbatasan pendanaan, sarana, dan keterbatasan lainnya, MI Nurul Falah Muncul mencari terobosan baru dengan cara menawarkan program orang tua asuh kepada masyarakat yang mampu. Hebatnya, setelah program tersebut bergulir, ternyata yang menawarkan diri untuk menjadi orang tua juga berasal dari masyarakat asing, seperti Perancis, Singapura, dan Amerika. Berikut adalah hasil liputan program orang tua asuh yang dikembangkan di MI Nurul Falah, seperti yang dituturkan oleh Ibu Nurlaila Ulfah, Kepala MI Nurufl Falah Muncul.

Waktu itu hari Jum’at tanggal 9 September 2016 pukul 07.30. Semua siswa dan guru melaksanakan rutinitas sholat dhuha berjama’ah, membaca asmaul husna, dan kegiatan Jumca (Jum’at membaca) di aula MIS Nurul Falah. Saya sendiri sedang berhalangan sehingga hanya mengawasi. Sambil melihat atap kelas yang hampir roboh dalam hati saya berbicara, “Bagaimana caranya mendapatkan dana untuk merenovasi atap yang mau roboh ini? Sebab, infak bulanan anak-anak sangat tidak bisa diandalkan karena keadaan orang tua juga memang tidak mampu”. Saya mencoba iseng-iseng mengetik di HP untuk meminta bantuan kepada siapa saja yang berminat menjadi orang tua asuh minimal 5 siswa saja. Hasil ketikan itu kemudian saya kirim ke HP suami yang kebetulan bekerja di Bank BRI. Maksudnya agar ada masukan ide atau saran dari suami.

Singkat cerita setelah mendapatkan masukan dari suami, akhirnya jadilah teks yang saya buat itu. Intinya adalah menawarkan program orang tua asuh bagi siswa MI Nurul Falah kepada siapa saja yang besarnya Rp. 15.000/bulan. Caranya adalah dengan memberikan bantuan tersebut ke rekening sekolah. Teks itu selanjutnya saya kirim ke semua kontak yg ada di HP saya, melalui Wa, BBM, dan SMS. Tidak disangka pada jam yang sama di hari Jumat itu banyak yang merespon dan bertanya langsung ke saya.

Singkatnya selama bulan September saya menerima pendaftar orang tua asuh sebanyak 80 orang untuk menutupi kurang lebih 550 siswa padahal siswa MI Nurul Falah hanya 194 siswa. Selanjutnya teks itu juga saya kirim ke teman-teman saya untuk diteruskan ke yang lain. Dari situlah, alhamdulilah target satu siswa satu orang tua asuh, pada bulan September satu siswa justru punya tiga tua asuh.

Atas keberhasilan tersebut, saya kemudian mengadakan rapat dengan seluruh dewan guru untuk membahas program ini supaya kepercayaan dari para orang tua asuh bisa dipertang-gungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Rapat memutuskan agar madrasah membuatkan kartu infaq bagi orang tua asuh. Selain itu juga diputuskan untuk membuat banner program orang tua asuh yang kami pajang di depan gerbang.

Selanjutnya kami mengumpulkan seluruh orang tua siswa untuk menyampaikan adanya program ini. Alhamdulillah hampir seluruh orang tua hadir. Di dalam rapat saya sampaikan kepada orang tua bahwa karena seluruh siswa siswa sudah ditanggung pembayarannya oleh orang tua asuh, maka mulai bulan September seluruh biaya pendidikan di MI Nurul Falah gratis.

Semua orang tua senang dan bangga dengan program ini karena mereka diringankan dan tidak ada lagi pungutan apapun. Sampai bulan November 2016 orang tua asuh MIS Nurul Falah berjumlah 800 orang mangkafer 110 siswa. Sehingga satu siswa ada dicover tujuh atau bahkan delapan Yang mengejutkan adalah bahwa yang menjadi orang tua asuh bukan hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga dari luar negeri, yaitu Perancis, Singapura, dan Amerika.

Ibu Nurlaela menjelaskan, dirinya akan terus mengemas program ini dengan baik dan terus masih menerima pendaftaran orang tua asuh sampai sekarang. Masa transfer uang infak perbulannya adalah setiap tanggal 1-15 dan pada akhir bulan kami laporkan catatan kartu infaknya melalui WA, BBM, dan E-mail. Ada orang tua asuh yang mentransfer di luar uang infak tapi untuk kebutuhan seragam dan lain-lain bagi anak asuhnya. Ada juga yang mengirim 3 buah whiteboard, dan ada juga yang mengirim 3 set tempat sampah organik dan nonorganik, bahkan ada yang mengirim 40 unit kursi belajar siswa. Yang juga membanggakan adalah bahwa semua orang tua asuh juga menginginkan agar kami melaporkan apa saja yang dibutuhkan anak-anak asuhnya.

Saya berharap semoga program ini bisa bermanfaat untuk semua mengembangkan MI Nurul Falah dalam bentuk membantu pembiayaan siswa, pemenuhan sarana dan prasaran, serta untuk menunjang kesejahteraan guru. Semoga Allah meridhoi dan kami bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan bisa selalu istiqomah, serta memberi inspirasi untuk madrasah yang lain. Aamiin.

Sumber : Facebook Kemenag Kota Tangsel

Share:

0 komentar:

Postingan Populer