Blog informasi seputar dunia pendidikan

Kamis, 09 Maret 2017

Gerakan Pramuka Madrasah Diharapkan Jadi Densus Anti Narkoba dan Terorisme


Sumedang (Kemenag) --- Gerakan pramuka di madrasah diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan penyebaran virus dekadensi moral remaja, seperti penyalahgunana narkoba, tawuran, serta radikalisme agama dan lainnya. Untuk itu, gerakan pramuka madrasah diharapkan dapat menjadi semacam detasemen khusus (densus) anti narkoba dan anti terorisme di madrasah, termasuk anti korupsi.

Harapan ini disampaikan Sekjen Kementerian Agama Nur Syam saat mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam pembukaan Perkemahan Pramuka Madrasah tingkat Provinsi di Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

"(Jika demikian), Saya yakin bahwa anak-anak madrasah akan tumbuh menjadi benteng pertahanan NKRI serta benteng keislaman dan keindonesiaan," pekik Nur Syam di hadapan hamir dua puluh ribu pramuka madrasah, Rabu (08/03)

Nur Syam mengajak para siswa madrasah untuk menjadikan pramuka sebagai gerakan bersama dalam menanamkan dan mengimplementasikan Dasa Dharma Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sepuluh nilai dasar pramuka tersebut antara lain: ketakwaan, cinta alam dan sesama, patriot, musyawarah, dan rela menolong.

Hal lainnya yang dipesankan Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini adalah agar para siswa madrasah menjadikan gerakan pramuka sebagai media berlatih menjadi pemimpin dan warga negara yang kuat dan berkarakter, serta bermanfaat bagi sesama. Menyitir salah satu hadis, Nur Syam mengatakan bahwa sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.

"Percuma anda mempunyai nilai ujian tinggi, tetapi tidak berani tampil di depan public, tidak pandai berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, serta tidak punya empati dan simpati kepada orang lain," ujarnya.

"Ingat bahwa anggota pramuka bukan hanya berfikir untuk diri sendiri, tapi juga tentang apa yang bisa dilakukan untuk orang lain," tandasnya.

Perkemahan Pramuka Madrasah Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 ini akan berlangsung selama tiga hari. Hadir dalam kesempatan ini Kwarda Jawa Barat Dede Yusuf, Kakanwil Jawa Barat Bukhori, dan Rektor UIN Sunan Gunung Djati. Tampak hadir juga Kadis Pendidikan, Uninus, Aster Kodam Siliwangi, utusan Polda, Kepala Bidang dan Kepala Kankemenag se-Jawa Barat, serta Kepala MA dan Mts se-Jawa Barat.
 
 
 
Share:

0 komentar:

Postingan Populer