Prie GS, Budayawan Nasional asal Semarang, Jawa Tengah. |
JAKARTA, PENDIDIKANISLAM.ID – Budayawan nasional
asal Semarang, Jawa Tengah Prie GS menyampaikan orasi budaya di hadapan
instruktur nasional Pendidikan Agama Islam (PAI), akhir pekan lalu di
Jakarta. Pria yang juga motivator ini menjelaskan terkait ketepatan
(presisi) menyusun kurikulum untuk membangun intelektualitas yang mantap
secara budaya.
Di hadapan sekitar 400 instruktur PAI nasional yang terdiri dari
unsur guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan ini, Prie GS
memberikan uraian presisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari
perspektif tokoh dan model tidur seseorang. Dalam kegiatan Sarasehan
Nasional bertajuk Potensi Pendidikan Islam menjadi Rujukan Pendidikan Moderat Dunia ini, menurut Prie penting memahami presisi dan ketenangan.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat PAI Kemenag ini,
dia memaparkan satu per satu model tidur yang selama ini diamatinya,
mulai dari tidurnya seorang kepala kantor hingga anak-anak. Menurut Mas
Prie, sapaan akrabnya, manusia bisa belajar dari kemurnian tidurnya
anak-anak.
Anak-anak, menurutnya, bisa tidur dalam posisi apapun dan dimana pun.
Kemurnian ini terkait dengan kehidupan manusia yang terkadang terlalu
sibuk dengan kehidupan dunianya sehingga melupakan sisi kemanusiaan pada
dirinya.
“Setingkat di bawah anak-anak adalah tidurnya seorang tunawisma.
Bayangkan, mereka bisa tidur dengan tenang di atas jembatan tipis yang
melintang di atas saluran air. Jika gerak dan miring sedikit saja,
selesai itu,” ujar Prie menerangkan foto yang ditunjukkannya melalui
slide presentasi diikuti riuh tawa ratusan peserta.
Hal ini, imbuhnya, terkait dengan ketepatan dan ketenangan. Sehingga
dalam menyusun kurikulum dan materi pelajaran, para pendidik hendaknya
tepat dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang dihadapi anak-anak,
khususnya di zaman modern seperti sekarang. Dia bukan tanpa alasan,
karena generasi muda sering dijadikan sasaran agitasi bagi kepentingan
kelompok tertentu.
Hal serupa juga dijelaskan oleh Prie dengan memaparkan tokoh nasional
dan internasional dari sisi budaya presisi dan ketenangan. Dia secara
apik menjelaskan presisi yang dilakukan oleh pebalap Moto GP Valentino
Rossi, pebalap Formula 1 Michael Schumacher, Aktor Holywood Tom Cruise,
dan penyanyi internasional Maria Carey dalam menjalani profesinya.
Prie juga menjelaskan tentang Presisi budaya dan ketenangan dari
seorang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang selama ini dia kagumi.
Menurut Prie, Gus Dur mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan
orang lain. Anehnya, kata dia, Gus Dur kerap hanya melempar joke atau
humor dengan tenang. “Selesai masalah,” celetuk Prie diikuti gerrr
peserta.
0 komentar:
Posting Komentar