Banyuwangi punya program beasiswa bagi para pelajar dan santri yang bercita-cita menjadi pilot. Syaratnya, calon peserta minimal hafal 15 juz Alquran.
Program beasiswa itu diluncurkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada hari Santri yang jatuh pada Sabtu (22/10/2016). Dalam menerapkan beasiswa itu, Pemkab menggandeng sekolah pilot Mandiri Utama Flight Academy (MUFA).
Program beasiswa itu diluncurkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada hari Santri yang jatuh pada Sabtu (22/10/2016). Dalam menerapkan beasiswa itu, Pemkab menggandeng sekolah pilot Mandiri Utama Flight Academy (MUFA).
Bupati yang akrab disapa Anas itu menyebut pemberian beasiswa merupakan bentuk apresiasi bagi para santri.
"Dengan beasiswa pilot ini, tentu dunia pesantren semakin bangga karena santri juga bisa menjadi pilot. Tunjukkan bahwa santri adalah SDM unggul dan berdaya saing. Ingat, menjadi pilot tidak mudah, mari para santri manfaatkan beasiswa ini," ujar Anas di sela-sela pelaksanaan upacara Hari Santri di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.
Teknis pemberian beasiswa, kata Anas, diawali dengan pendaftaran calon peserta didik di Dinas Pendidikan Banyuwangi, Kantor Kementerian Agama Banyuwangi. Syarat lainnya, pendaftar harus mempunyai KTP Banyuwangi.
"Berasal dari keluarga kurang mampu, bersedia mengikuti pendidikan sampai selesai, dan diutamakan yang yatim serta hafal minimal 15 juz Alquran," ujar Anas.
"Seleksi digelar di Banyuwangi dan Jakarta dengan semua biaya seleksi, termasuk transportasi, ditanggung. Saya berharap akhir tahun ini sudah ada santri yang lolos dan awal tahun depan bisa mulai belajar di sekolah pilot," imbuhnya.
Lanjut Anas, pemkab Banyuwangi serius dan memperhatikan perihal pendidikan. Sebelumnya pemkab Banyuwangi telah mengucurkan beasiswa untuk generasi muda, termasuk santri. Total sudah Rp14,4 miliar untuk membiayai 700 mahasiswa asli Banyuwangi yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Anas menyebut perayaan hari santri harus dimaknai sebagai momentum untuk mengoptimalkan peran dunia pesantren, termasuk meningkatkan kapasitas SDM-nya.
"Para santri sudah tidak boleh minder, karena santri punya peran strategis sejak zaman perjuangan meraih kemerdekaan. Resolusi Jihad yang digaungkan KH Hasyim Asyari adalah bukti nyata kecintaan santri pada bangsa ini. Sistem pendidikan di pesantren juga telah diakui, bahkan oleh para pakar luar negeri, sebagai sistem pendidikan yang ideal," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar