Direktur KSKK Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan |
Serpong (Kemenag) — Sukses dalam mengawal pengembangan Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia, Kementerian Agama melalui Ditjen
Pendidikan Islam memperluas tugas dan tanggung jawab tim pengelola
Pendidikan Menengah Universal (PMU) madrasah. Perluasan ini dimaksudkan
agar pengelola PMU juga ikut bertanggung jawab dalam pengembangan
diversifikasi (penganekaragaman) madrasah.
“Jika pada tahun sebelumnya tanggung jawab tim PMU hanya pada MAN IC,
maka tahun ini tanggung jawab mereka diperluas, ikut menangani Madrasah
Aliyah Keagamaan dan Madrasah Aliyah Kejuruan,” demikian disampaikan
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah,
M. Nur Kholis Setiawan, di Serpong, Rabu (29/03).
“Tim ini bertanggung jawab menjamin keberlangsungan program penganeka-ragaman madrasah, khususnya jenjang Aliyah,” tambahnya.
Menurut M. Nur Kholis, diversifikasi madrasah meniscayakan pengawalan
khusus untuk pemenuhan sarana dan prasarana, guru dan tenaga
kependidikan, kurikulum, serta pembinaan kesiswaan. Untuk itu,
keanggotaan PMU yang terdiri dari 25 orang ini berasal dari lintas
subdit pada Direktorat KSKK Madrasah serta melibatkan Direktorat Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK) madrasah.
Ketua PMU Abdullah al-Kholis mengaku tugas PMU madrasah semakin berat
seiring adanya perluasan wewenang dan tanggung jawab. Selain
pengembangan 20 MAN IC, PMU juga harus mengkoordinasi pengembangan 10
MAN Keagamaan, dan 6 MAN Kejuruan. Meski demikian, Abdullah Al Kholis
mengaku optimis tim yang telah dibentuk dapat bekerja dengan baik dan
mangkus.
Selain madrasah aliyah reguler, dalam beberapa tahun terakhir,
Kementerian Agama mengembangkan 20 MAN Insan Cendekia. Selain itu, ada
juga 6 madrasah kejuruan. Mulai tahun ini, Kementerian Agama juga
membuka kembali 10 Madrasah Aliyah Program Keagamaan.
Dua puluh MAN IC tersebar di Serpong, Gorontalo, Jambi, Aceh Timur,
Ogan Komering Ilir, Siak, Paser, Kota Pekalongan, Bangka Tengah, Padang
Pariaman, Bengkulu Tengah, Kota Batam, Tanah Laut, Sambas, Kendari, Kota
Palu, Sorong, Tapanuli Selatan, Lombok Timur, dan Maluku Utara.
Enam Madrasah Aliyah Kejuruan (Vokasi) dikembangkan di MAK Bolaang
Mongondow (Sulawesi Utara), MAK Kota Samarinda (Kaltim), MAK Kaur
(Bengkulu), MAK Rokan Hulu (Riau), MAK Aceh Timur (NAD), dan MAK Atambua
(NTT).
Sedangkan sepuluh Madrasah Aliyah Program Keagamaan yang dibuka
kembali pada tahun ini terdiri dari: MAN Darussalam Ciamis (Jabar), MAN 1
Surakarta (Jateng), MAN 1 Yogyakarta (DIY), MAN 3 Makassar (Sulsel),
MAN Denanyar Jombang (Jatim), MAN 1 Jember (Jatim), MAN 2 Martapura
(Kalsel), MAN 2 Samarinda (Kaltim), MAN 2 Mataram (NTB), dan MAN Koto
Baru Padang Panjang (Sumbar).
0 komentar:
Posting Komentar