Blog informasi seputar dunia pendidikan

Senin, 20 Maret 2017

PAKEM Diterapkan Dalam Kurikulum 2013

Pendekatan  pembelajaran yang efektif untuk merangsang siswa menjadi seorang  kreatif, adalah dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Pendekatan Pembelajaran ini sebenarnya bukanlah pendekatan Pembelajaran baru, melainkan pengembangan dari model yang sudah lama. Pada 1999, PAKEM dikenal dengan nama PAEM ( Pembelajaran Efektif, aktif, dan Menyenangkan). PAKEM sangat relevan dengan kurikulum 2013 karena pendekatan pembelajarannya adalah  Saintifik.

Pada pendekatan Pembelajaran konvensional, proses belajar selalu didomisasi oleh guru, adanya kecendrungan pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mengutamakan penghafalan konsep dari pada pemahaman, berbasis buku dan belajar mengajar searah kurang menarik bagi para siswa dan dinilai menjemukan. Cara belajar seperti ini tidak membuat anak menjadi kreatif, kritis, dan mandiri. Untuk itu guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan metode pembelajaran. Guru harus mengembangkan PAKEM dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Pengertian PAKEM

Menurut Sidi (2005:71) “PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Aktif maksudnya dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif baik fisik maupun mental seperti bertanya dan mengemukakan gagasan serta aktif melakukan praktik dalam proses pembelajaran.

Kreatif artinya menghasilkan karya baru sebagai hasil pemikiran sendiri atau kelompok. Karya yang dihasilkan dapat berupa karya nyata seperti  tulisan, gambar, dan juga dalam bentuk gagasan, pendapat, dan ucapan. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. 

Efektif artinya pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai semua hasil belajar yang telah dirumuskan. Karakteristik efektif dari pembelajaran ini adalah penggunaan berbagai strategi yang relevan dengan hasil belajarnya.

Menyenangkan
maksudnya proses belajar mengajar berlangsung menyenangkan. Siswa memusatkan perhatian penuh pada belajar dan waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi jika suasana belajar menyenangkan bagi siswa. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Menurut Muhammad Rasyid Dimas “ memetik senar kegembiraan pada anak akan memunculkan keriangan dan vitalitas dalam jiwanya”. Anak akan selalu siap untuk menerima perintah, peringatan, atau bimbingan apapun. Menabur kegembiraan dan keceriaan pada anak akan membuatnya mampu mengaktualisasikan kemampuannya dalam bentuk yang sempurna (Tate Qomariddin. 2005:19).  Belajar yang menyenangkan sejalan dengan Hakikat pembelajaran itu sendiri yakni memberi rasa nyaman dan betah  anak didik dalam menerima pelajaran. Jadi Belajar dikatakan menyenangkan jika anak memberikan pehatian yang tinggi terhadap tugas belajar sehingga hasil belajarnya meningkat.

Menurut Utami (2010:23) PAKEM adalah suatu proses pembelajaran yang komunikatif dan interaktif antara sumber belajar, pendidik, dan peserta didik. 

Karakteristik PAKEM
Dalam buku pelatihan awal program MBS kerjasama pemerintah Indonesia dengan UNESCO dan UNICEF (2003:3-4) digambarkan secara singkat tentang karakteristik atau cirri-ciri dari PAKEM, yaitu :
  1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning to do)
  2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai acara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan bagi siswa.
  3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan ajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”
  4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif dengan cara belajar kelompok.
  5. Guru memotivasi siswa untuk bisa menemukan sendiri dalam pemecahan suatu masalah dan mengungkapkan gagasannya.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Guru Dalam melaksanakan PAKEM

1.    Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi dan suka berimajinasi. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan kedua sifat tersebut. Peran guru dalam hal ini adalah memberikan reward berupa kata pujian atas hasil karya anak,  mengajukan pertanyaan yang menggali sifat rasa keingintahuan anak, dan memotivasi anak melakukan percobaan.

2.    Mengenal anak secara perorangan
Dalam PAKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak harus mengerjakan kegiatan yang sama karena masing-masing anak memiliki kemampuan dan percepatan belajar yang berbeda. Dalam hal ini kita bisa menerapkan belajar dengan system tutor sebaya. Dengan mengenal kemampuan anak dapat memudahkan guru membantu anak yang mengalami kesulitan belajar sehingga belajar anak menjadi optimal.

3.    Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Anak-anak sangat senang bermain karena itulah dunianya. Mereka senang bermain dengan teman sebaya, berpasang-pasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Siswa dapat bekerja berpasangan atau berkelompok untuk menyelesaikan tugas atau membahas sesuatu. Dengan cara belajar berpasangan atau berkelompok siswa dapat berinteraksi dan bertukar pikiran serta dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. 

4.    Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Berpikir kritis dan kreatif berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Potensi itu akan berkembang jika dilayani sesuai dengan hakikat belajar anak.  Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya dengan cara sering memberikan tugas dan mengajukan pertanyaan yang terbuka. Misalnya dengan kata Tanya apa, berapa, kapan, dan bagaimana.

5.    Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang di ruang kelas, sehingga memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Pajangan tersebut merupakan hasil kerja perorangan, pasangan, maupun kelompok. Ruangan kelas yang dipenuhi oleh hasil kerja siswa ditata dengan baik, dan karya siswa tersebut bisa dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah dalam proses pembelajaran.

6.    Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Proses belajar mengajar tidak hanya bisa dilaksanakan di dalam kelas . Lingkungan sekitar juga dapat dimanfaatkan sebagai media dan sumber belajar. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat membuat anak merasa senang dan tidak jenuh dalam belajar. Namun jika pembelajaran tidak memungkinkan dilakukan di luar kelas, bahan belajar yang bersumber dari lingkungan dapat dibawa ke raung kelas.

7.    Memberikan umpan balik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Hasil belajar akan meningkat jika terjadi interaksi antara guru dan siswa. Salah satu bentuk interaksi dalam belajar tersebut adalah dalam bentuk pemberian umpan balik dari guru kepada siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkapkan kelebihan atau kekuatan dari pada kelemahan siswa. Pemberian umpan balik harus dilakukan secara santun agar siswa lebih percaya diri dalam  dalam menghadapi dan menyelesaikan tugas  belajar selanjutnya. Hasil kerja siswa haruslah diperiksa secara konsisten oleh guru dengan disertai komentar dan catatan.

8.    Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Ciri dari PAKEM adalah siswa tidak hanya aktif secara fisik tetapi juga aktif mental. Siswa sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengemukakan pendapat merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut, misalnya takut dimarahi karena salah, takut ditertawakan, dan takut disepelekan. Guru harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk menghilangkan penyebab rasa takut tersebut.

Jadi PAKEM tidak hanya berlaku untuk siswa, namun juga dari sisi guru. Aktif dari sisi guru antara lain dengan selalu memantau kegiatan belajar siswa secara konsisiten, memberi feedback atau umpan balik, dan terampil dalam mengajukan pertanyaan pada siswa. Kreatif dari sisi guru adalah agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam yang memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan terampil dalam menciptakan dan mengembangkan media belajar (alat peraga). Efektif dari sisi guru artinya bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menyenangkan dari sisi guru yaitu mengkondisikan suasana belajar yang menumbuhkan rasa percaya diri anak, membuat anak berani bertanya, mengemukakan gagasan, dan juga berani mencoba.


Sumber : irawatiardi.blogspot.co.id

Share:

0 komentar:

Postingan Populer